Ini Sebabnya Diabetes saat Hamil Tak Boleh Disepelekan | OTC Digest

Ini Sebabnya Diabetes saat Hamil Tak Boleh Disepelekan

DMG berbahaya bagi ibu dan janin. “Pada ibu, bisa memicu gangguan pembuluh darah sehingga timbul hipertensi pada kehamilan atau preeklamsia,” terang dr. Feby Febriana, Sp.OG dari RS Evasari, Jakarta. Diabetes pada kehamilan juga bisa memicu cairan amnion berlebihan (polihidramnion). Kehamilan makin besar membuat tekanan pada perut, sehingga ibu mengalami kontraksi, “Akibatnya, bisa terjadi persalinan prematur.”

Pada bayi, bisa terjadi abortus (keguguran). Angka kematian janin 3-5%. Sekitar 40% bayi mengalami makrosomi (terlalu besar), karena terpapar gula selama dalam kandungan. Saat lahir berat bayi bisa >3,5 kg bahkan 4 kg lebih.

Bayi dengan makrosomia bisa meninggal saat lahir. Bila dilahirkan secara normal, bayi bisa terjepit pada bagian bahunya atau mengalami trauma kelahiran. Ibu juga bisa mengalami trauma persalinan; terjadi luka yang luas pada jalan lahir karena bayi terlalu besar. “Sering, ibu terpaksa melahirkan dengan bedah sesar,” ujar dr. Feby. Juga ada kemungkinan posisi bayi melintang karena terlalu besar, sehingga tidak bisa masuk ke posisi seharusnya di akhir kehamilan.

Setelah lahir, bayi dengan makrosomia bisa mengalami hipoglikemi (gula darah terlalu rendah) sehingga mungkin perlu diberi infus gula darah. Saat dewasa nanti, ia berisiko mengalami diabetes. (Baca juga: Penting, Menghindari Diabetes saat Hamil)

Bayi juga berisiko memiliki cacat bawaan (4,1%); kematian karena kelainan jantung 50%; bisa mengalami kelainan ginjal, saluran cerna, saraf dan tulang. Selain itu, pernafasan bayi bisa terganggu karena paru-parunya sulit mengembang. “Ibu dengan DMG sebaiknya melahirkan di RS yang memiliki fasilitas NICU,” tegas dr. Feby.

Selama gula darah ibu terkontrol, kehamilan bisa dipertahankan hingga cukup bulan (39-40 minggu). Namun bila ada komplikasi, persalinan terpaksa dilakukan lebih dini. (nid)

 

Baca juga: Terapi Diabetes pada Ibu Hamil

 

Ilustrasi: Pexels