Ini Risikonya kalau Menahan Kencing | OTC Digest
menahan_kencing_infeksi

Ini Risikonya kalau Menahan Buang Air Kecil

Jangan sepelekan fungsi air seni. Bukan berarti kita perlu meminumnya kembali. Justru kita harus membuangnya secara rutin, karena di sinilah manfaatnya. “Kencing adalah mekanisme pertahanan tubuh,” tegas dr. Hery Tiera, Sp.U dari RS Pondok Indah – Pondok Indah, dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (13/02/2018). Dengan buang air kecil, kita tidak hanya membuang urin, tapi juga membilas saluran kemih (uretra) dari kuman yang mungkin sudah mulai tumbuh di sana.

Air seni terbentuk dari cairan yang disaring oleh ginjal. Zat-zat dan cairan yang masih diperlukan tubuh diserap kembali, dan yang tidak diperlukan lagi dibuang. Dari ginjal, air seni mengalir lewat ureter, lalu ditampung di kandung kemih. Dorongan untuk buang air kecil muncul manakala kandung kemih sudah penuh.

Perlu diingat, air seni itu steril, tidak mengandung kuman atau mikroorganisme lainnya. Namun saat kita menahan kencing, “Kuman dari luar jadi punya kesempatan dan waktu untuk berkembang biak dan menimbulkan infeksi.” Menahan pipis tidak menebabkan batu ginjal, tapi bisa menibmulkan infeksi saluran kemih (ISK). Rasa sakit yang ditimbulkannya, sungguh luar biasa. Disertai dengan gejala anyang-anyangan, dan kadang sampai berkeringat dingin.

ISK lebih sering terjadi pada perempuan. “Uretra pada perempuan sangat pendek. Kuman dari luar gampang sekali masuk sampai ke kandung kemih,” terang dr. Hery. Sedangkan pada laki-laki, uretra jauh lebih oanjang karena ada penis. Dengan demikian, kuman lebih sulit mencapai kandung kemih.

Cukup minum air setiap hari (+2 liter) membuat cairan yang disaring oleh ginjal lebih encer. Ini akan mengurangi risiko terbentuknya batu ginjal, karena mencegah sedimentasi atau penumpukan kristal di ginjal. Makin pekat cairan yang disaring, makin besar pula kemungkinan terjadinya sedimentasi.

Kecukupan asupan air bisa dilihat dari warna dan volume urin. Urin yang sehat tampak bening atau sedikit kuning, dan volumenya cukup banyak. Sedangkan urin yang pekat dan sedikit menandakan kita kurang minum.

Bagi peminum kopi atau teh, dr. Hery menyarankan untuk minum 2-2,5 liter air di luar teh dan kopi. Kedua jenis minuman ini tidak secara langsung menyebabkan batu ginjal, tapi kandungan mineralnya membuat urin jadi lebih pekat.

Jadi, sudah minum berapa gelas hari ini? (nid)