Ibu Kegemukan, Anak Asma | OTC Digest

Ibu Kegemukan, Anak Asma

Penambahan berat badan (BB) ibu selama hamil perlu dikendalikan. Anak yang lahir dari ibu yang kegemukan atau obes saat hamil, lebih berisiko mengalami asma saat mereka remaja nanti. Ini berdasarkan temuan para peneliti dari Inggris, Finlandia dan Swedia. Mereka menyatakan, ibu yang kegemukan saat hamil bisa memengaruhi perkembangan janin, meski belum terbukti bersifat sebab-akibat.

Studi tersebut dilakukan dengan memeriksa kesehatan saluran nafas sekitar 7.000 remaja usia 15 – 16 tahun yang lahir di Finlandia bagian utara, sepanjang Juli 1985 dan Juni 1986. Ibu mereka ditanyakan mengenai gaya hidupnya, latar belakang sosial, serta pencapaian edukasi saat hamil 12 minggu. Ini disertai dengan catatan tinggi badan (TB) dan BB ibu sebelum kehamilan serta rekam medis orangtua, yang berasal dari profesional medis.

Ditemukan bahwa satu dari 10 remaja mengalami mengi, dan satu dari lima pernah mengi; 6% remaja memiliki asma, dan satu dari 10 pernah didiagnosis asma. Yang menarik, remaja yang ibunya kegemukan atau obes sebelum hamil, memiliki kemungkinan 20 – 30% lebih besar mengalami/pernah mengalami mengi, atau memiliki/pernah memiliki asma. Para remaja yang ibunya tergolong obesitas paling berat, 47% lebih mungkin mengalami mengi parah.

Ditengarai, terlalu gemuk saat hamil bisa mengganggu aktivitas metabolik dan hormonal, yang berimbas pada perkembangan janin. Jaringan adiposa (lemak) mengeluarkan zat inflamasi (peradangan) dan menekan zat anti-inflamasi, menyebabkan peradangan (inflamasi) sistemik. Ini bisa memengaruhi pembentukan imunologis dan paru-paru janin. Peningkatan BB juga berkaitan dengan peningkatan kadar hormon leptin, yang reseptornya ditemukan pada paru-paru janin yang sedang berkembang.

Peningkatan BB selama hamil perlu disesuaikan dengan BB ibu sebelum hamil. Jika BB normal, penambahannya 11,5-16 kg. Ibu yang overweight cukup menambah 7-11,5 kg, dan ibu obesitas hanya perlu menambah 6,8 kg. Penambahan kalori dalam menu sehari-hari cukup 300 kkal; sebanding dengan dua gelas susu. Pilih makanan yang sehat dan segar. Perbanyak sayur dan buah yang kaya akan serat, vitamin dan mineral namun rendah lemak dan kalori. Keuntungan untuk ibu, BB lebih mudah turun setelah melahirkan. (nid)