Hubungan Hipertensi dengan Gangguan Ginjal | OTC Digest

Hubungan Hipertensi dengan Gangguan Ginjal

Berapa tekanan darah Anda? Selain dikenal sebagai penyebab penyakit jantung dan stroke, hipertensi (tekanan darah tinggi) terkait erat dengan penyakit ginjal. Sebaliknya, risiko hipertensi bisa terjadi pada penderita penyakit ginjal. Ada semacam lingkaran setan, antara ginjal dan hipertensi.

Manusia memiliki 2 organ ginjal, terletak di pinggang bagian tengah. Fungasi ginjal, pertama adalah mengatur kadar cairan dalam tubuh. Kalau jumlah cairan dalam tubuh sedikit, ginjal akan menahan agar cairan tidak keluar dari tubuh. Sebaliknya, kalau jumlah cairan berlebih, ginjal akan mengeluarkannya. Ini dikenal dengan fungsi eksresi ginjal.

Fungsi kedua ginjal yakni menyaring sisa metabolisme tubuh, untuk kemudian dikeluarkan dari tubuh. Fungsi ketiga, ginjal memroduksi serta mengatur sejumlah hormon penting dalam tubuh. Seperti hormon eritropoitin pembentuk sel darah merah, hormon renin yang mengatur tekanan darah, serta hormon yang berperan untuk mengaktifkan vitamin D yang diperlukan dalam metabolisme tulang.

Ginjal juga mengatur sejumlah proses kimia yang meliputi menjaga keseimbangan garam, air, asam-basa, serta mineral.

Pengaturan tekanan darah oleh ginjal

Ginjal merupakan organ penting dalam mengendalikan tekanan darah. Tekanan darah dikendalikan melalui beberapa cara. Jika tekanan darah meningkat, ginjal akan meningkatkan pengeluaran mineral dan cairan, hingga volume darah berkurang dan tekanan darah kembali normal.

Jika tekanan darah turun, ginjal akan mengurangi pengeluaran mineral dan cairan, sehingga volume darah bertambah dan tekanan darah kembali normal. “Melalui mekanisme hormonal, ginjal meningkatkan tekanan darah dengan menghasilkan enzim renin, yang memicu pembentukan hormon angiotensin, yang akan memicu pelepasan hormon aldosteron,” jelas dr. Dharmeizar, Sp.PD-KGH.

Jika ginjal terganggu

Di ginjal, terdapat jutaan pembuluh darah kecil yang berfungsi sebagai penyaring. Jika pembuluh darah di ginjal rusak, fungsi membuang limbah dan cairan ekstra dari tubuh akan terganggu.

Akibatnya, limbah dan cairan ekstra di pembuluh darah meningkat, menyebabkan isi rongga pembuluh darah meningkat dan tekanan darah pun meningkat. Kerusakan ginjal di bagian korteks (lapisan luar), akan merangsang produksi hormon renin sehingga menstimulasi terjadinya hipertensi.

Jika hipertensi

Tekanan darah adalah kekuatan darah dalam menekan dinding arteri. Hipertensi merupakan keadaan saat tubuh kehilangan atau tidak mampu mengendalikan tekanan darah, sehingga tekanannya berlebihan.

Akibatnya, volume darah meningkat dan saluran darah menyempit, jantung memompa lebih keras untuk menyuplai oksigen dan nutrisi ke semua sel dalam tubuh.

Gangguan ginjal akibat hipertensi dapat berupa penyakit ginjal akut, kronis hingga gagal ginjal terminal. “Pasien gagal ginjal terminal harus cuci darah atau hemodialis,” ujar dr. Dharmeizar. (puj)