Hindari Ancaman Diare Perjalanan | OTC Digest
ancaman_diare_dalam_perjalanan

Hindari Ancaman Diare Perjalanan

Diare bukan penyakit yang mematikan, tapi jelas bikin repot. Apalagi kalau kita terserang diare saat bepergian (traveller’s diarrhea).

Diare memang mudah menyerang saat kita bepergian ke tempat yang secara geografis jauh (lain kota, negara). Sekitar 80% diare disebabkan infeksi kuman. Paling banyak disebabkan bakteri E. coli, khususnya Enterotoxigenic E. coli (ETEC). Atau oleh virus Rotavirus dan Norwalk. Bisa juga karena parasit seperti Cyclospora cayetanensis, yang menginvasi sel-sel epitel (jaringan dasar) usus halus.

Diare yang menyerang biasanya ringan, dan bisa sembuh sendiri. Biasanya terjadi pada minggu pertama di daerah baru, selama 3-4 hari. Makanan dan minuman adalah medium tersering bagi munculnya diare.

Kuman juga bisa masuk lewat es dan air dari kolam renang, protozoa dapat hidup di air dalam bentuk kista, bahkan pada air yang mengandung klorin.

Dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH., dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM menyatakan, “Diare sebenarnya masalah sepele, tapi bisa sangat mengganggu kalau waktunya tidak tepat. Ini berhubungan dengan menurunnya daya tahan tubuh, terutama bagi anak dan orangtua.”

Disebut diare ketika feses (tinja) berbentuk seperti bubur, disertai frekuensi BAB lebih dari 3 x dalam sehari (>200 cc / hari), badan lemah, lesu, muntah, tidak nafsu makan dan feses berdarah dan / berlendir. 

Baca juga : Cegah Mabuk Perjalanan

                   Manfaat Berlibur Bagi Kesehatan

Meski pun ringan, diare bisa menyebabkan tubuh kekurangan cairan (dehidrasi). Dr. Ari menjelaskan, penting untuk menjaga tubuh agar jangan sampai dehidrasi. Dehidrasi ringan ditunjukkan dengan rasa haus, mulut kering, frekuensi dan volume kencing berkurang.

Disarankan untuk minum sedikit-sedikit namun sering. Hindari minuman beralkohol dan yang mengandung kafein, karena justru memancing keluarnya urin. Demikian juga minuman manis (banyak mengandung gula) karena akan memperburuk diare.

Pilih minuman dalam kemasan yang tersegel utuh. Jika harus membuat air minum sendiri, didihkan air selama 1 menit dan biarkan dingin dalam suhu ruangan dan jangan tambahkan es. Saat bepergian ke dataran tinggi, didihkan air yang akan dikonsumsi selama 3 menit.

Selain itu pilah dan pilih jenis makanan dan tempat makannya. Makanan harus yang sudah dimasak matang. Hindari sayuran mentah, daging atau makanan laut yang setengah matang atau mentah.

Produk susu dan turunnannya seperti ice cream, berisiko tinggi menyebabkan diare. Risiko bertambah bila mampir di kedai atau rumah makan yang kebersihannya kurang terjaga. Jangan lupa, cuci tangan dengan sabun sebelum menyantap makanan.

Bila terserang diare, minumlah obat. “Obat antidiare pada dasarnya bekerja dengan mengeraskan kotoran atau memperlambat kerja usus. Ada juga obat yang bersifat antimuntah, dapat digunakan hanya jika diperlukan. Bila dari pemeriksaan fisik dan observasi ditemukan tanda-tanda infeksi, “Dokter dapat memberikan antibiotik,” ujar dr. Ari. (jie)