Herbal Pertolongan Pertama Untuk Batuk | OTC Digest

Herbal Pertolongan Pertama Untuk Batuk

Setiap orang pasti pernah mengalami batuk. Memakai bahan-bahan herbal dapat membantu mengatasi keluhan batuk. Namun seberapa aman obat herbal boleh dikonsumsi?

Batuk pada dasarnya adalah bagian sistem pertahanan tubuh untuk mengeluarkan benda asing, baik debu, asap, atau partikel lain yang mengganggu saluran napas. 

“Batuk bukanlah penyakit, melainkan reflek proteksi tubuh. Penyebabnya bisa banyak sekali, termasuk virus dan bakteri,” papar Dr. dr. Fauziah Fardizza, Sp.THT-KL (K), dari RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

Debu, asap atau partikel udara yang masuk dapat mengiritasi tenggorok dan menimbulkan reaksi batuk spontan; biasanya menyebabkan batuk kering.

Sementara akumulasi kotoran atau kuman di tenggorok akan memicu respons radang. Tubuh memberikan reaksi perlawanan dengan memproduksi lendir / dahak, dikeluarkan lewat batuk; terjadilah batuk berdahak.

Sebagai pertolongan pertama, masyarakat kita mengenal obat-obatan herbal peredak batuk, seperti kunyit, jahe, kencur, akar manis, jeruk nipis, madu atau daun thyme. Berbeda dengan obat batuk kimiawi yang biasanya diperuntukkan pada batuk kering atau berdahak saja, obat herbal dapat dipakai untuk kedua jenis batuk tersebut sekaligus.

 “Herbal-herbal ini memang dikenal memiliki efek mengencerkan dahak, pelega tenggorokan. Thyme dikenal memiliki efek antibakteri dan antivirus. Jadi dapat dimanfaatkan untuk mengatasi gejala batuk,” tegas dr. Fauziah.

Jahe terbukti berkhasiat sebagai antiperadangan dan memberikan efek hangat di tenggorokan. Sementara kombinasi kencur dan madu berguna untuk meningkatkan stamina tubuh. Akar manis adalah peluruh lendir.

Pada batuk biasa, tambah dr. Fauziah, obat-obatan hanya berperan untuk mengurangi gejala. Selebihnya, daya tahan tubuh lah yang akan melawan infasi virus atau bakteri.

“Jangan hanya karena batuk terus ke dokter minta antibiotik. Pemakaian antibiotik yang tidak rasional akan membuat bakteri menjadi kebal (resisten). Lebih aman memakai obat herbal,” tutur dr. Fauziah dalam peluncuran OB Herbal Ziplong, pada 26 Juli 2017 di Jakarta.

Disarankan penderita batuk untuk lebih banyak minum air putih hangat (suam-suam kuku), mengonsumsi makanan bergizi. Hindari asap rokok dan makanan pedas atau asam, karena dapat memperparah batuk Anda. 

Namun jika batuk sudah berlangsung lama, lebih dari dua minggu, perlu waspada ada masalah lain. Terutama jika disertai demam, sesak napas dan ada rasa nyeri, perlu pemeriksaan lebih lanjut.

“Harus dipikirkan sesuatu yang lain. Bisa jadi itu adalah infeksi bakteri Streptococcus, TB (tuberkulosis), atau lainnya,” tambah dr. Fauziah. Pada kasus-kasus seperti itu, pengobatan disesuaikan dengan penyakitnya. (jie)