Ekualisasi Tepat Hindarkan Barotrauma | OTC Digest
diving_barotrauma_ekualisasi_sakit telinga

Ekualisasi Tepat Hindarkan Barotrauma

Aktivitas snorkeling dan diving makin diminati. Coba saja buka Instagram, banyak sekali yang menawarkan open trip ke berbagai pulau cantik, dari Indonesia bagian barat hingga timur. Bagi penikmat olahraga menyelam (diving) maupun “sekadar” menyelam bebas saat snorkeling, tentu tak asing lagi nyeri telinga akibat barotrauma, dan tindakan ekualisasi untuk mencegahnya.

Barotrauma terjadi akibat perbedaan tekanan  udara antara lingkungan luar dengan telinga bagian tengah. Keluhan ini juga kerap dirasakan saat pesawat lepas landas dan mendarat. Penyanyi asal Amerika Serikat Gwen Stefani bahkan sampai sobek gendang telinganya akibat barotrauma.

Saat kita menyelam ke dalam air, tekanan di luar menjadi lebih tinggi daripada satu atmosfer (>14,7 PSI). Makin dalam kita menyelam, makin besar pula tekanan air terhadap tubuh. “Tekanan ini akan mendorong gendang telinga ke dalam, sehingga terasa sakit,” terang dr. Syahrial Marsinta Hutahuruk, Sp.THT-KL(K) dari RSCM Kencana, Jakarta.

Sebaliknya saat pesawat lepas landas, tekanan udara di luar berubah drastis menjadi <1 atmosfer. Akibatnya, gendang telinga mengembang keluar. Bila dibayangkan, seperti roti yang mengembang saat dipanggang. Setelah beberapa saat, tekanan udara di telinga tengah akan mengikuti tekana  udara di luar. Nah begitu pesawat hendak mendarat, tekanan udara di luar kembali naik, mendekati 1 atmosfer, sedangkan udara di telinga tengah masih rendah. “Akibatnya terjadi tekanan negatif di telinga tengah, sehingga gendang telinga tertarik ke dalam. Seperti otitis media,” lanjut dr. Syahrial.

Baca juga: Mencegah Sakit Telinga saat Pesawat “Landing”

Sebenarnya saat kita mendaki gunung, juga terjadi perbedaan tekanan antara telinga dalam dengan lingkungan luar. Namun karena kita naik secara perlahan, tuba/saluran eustachius punya waktu untuk menyamakan tekanan udara di telinga tengah dengan tekanan di luar. Sedangkan saat menyelam atau naik pesawat, tekanan di lingkungan luar berubah dengan cepat.

Sekadar informasi, tuba eustachius terletak di belakang rongga hidung, menghubungkan nasofaring dengan telinga. Lewat saluran inilah aliran udara keluar-masuk, sehingga keseimbangan tekanan udara di telinga dalam dan lingkungan luar terjaga.

Agar terhindar dari barotrauma, fungsi tuba eustachius harus bagus. “Saat menyelam, ekualisasi harus berhasil. Kalau tidak berhasil, jangan coba-coba teruskan menyelam,” tegas dr. Syahrial. Ekualisasi penting untuk membuka tuba, sehingga aliran udara cepat masuk ke telinga tengah.

Ekualisasi yang lebih dianjurkan adalah maneuver Toynbee. Caranya, “Tekan hidung dan rapatkan mulut, lalu menelan.” Ini membuat udara masuk ke telinga tengah, sehingga tekanannya sama dengan tekanan luar. Dengan cara ini, ekualisasi terjadi secara fisiologis, tanpa paksaan.

Baca juga: Otitis Media, Nyeri Hebat Akibat Radang Telinga Tengah

Ada pula yang disebut maneuver Valsalva, yang dilakukan dengan menutup hidung dan merapatkan mulut, lalu embuskan udara lewat hidung dengan pelan. “Cara ini memaksa memberi tekanan positif ke telinga tengah. Mungkin diperlukan bila maneuver Toynbee tidak berhasil,” papar dr. Syahrial. Manufer Valsalva juga bisa dilakukan saat pesawat hendak mendarat, karena cepat meningkatkan tekanan udara di telinga tengah.

Sebagian orang khawatir, maneuver Valsalva bisa merusak gendang telinga. Namun menurut dr. Syahrial, “Setinggi-tingginya tekanan tiup tidak akan menyebabkan gendang telinga sobek." Hanya saja, hindari maneuver ini bila sedang mengalami infeksi saluran nafas atas (ISPA). “Dengan Valsalva, kita ikut mendorong infeksi ke telinga tengah,” imbuhnya. Ini akan meningkatkan risiko terhadap otitis media.

Cara lain yang bisa dilakukan saat pesawat lepas landas atau mendarat misalnya dengan menelan, mengunyah permen karet, atau mengisap permen yang keras. Yang pasti, “Kalau lagi ISPA jangan menyelam atau terbang dulu. Obati dulu sampai sembuh, dan minum obat yang memperbaiki tuba eustachius,” tandas dr. Syahrial.

Bila mengalami barotrauma, obat pereda nyeri seperti parasetamol bisa diminum untuk mengatasi rasa sakit. Barotrauma yang disertai nyeri tajam dan tiba-tiba tidak sakit lagi, bisa jadi adalah tanda bahwa gendang telinga sobek akibat tekanan. Mungkin juga diikuti dengan keluarnya cairan dari rongga telinga, dan/atau pendengaran berkurang. Bila ini terjadi, segeralah ke dokter. (nid)  

_________________________________

Ilustrasi: OCVS / Pixabay.com