Diet Tinggi Karbohidrat Percepat Menopause | OTC Digest

Diet Tinggi Karbohidrat Percepat Menopause

Belum makan kalau belum menyantap nasi.”  Ungkapan tersebut kerap kali kita dengar, dan diamini secara umum. Nasi pulen hangat tak bisa dipungkiri nikmat disantap, bahkan hanya dengan sambal. Sebagaimana sudah diketahui pula bahwa nasi putih adalah sumber karbohidrat tinggi gula. Penelitian menyatakan diet tinggi karbohidrat berhubungan dengan menopause dini, benarkah?

Riset yang dilakukan oleh Yashvee Dunneram, dkk., dari University of Leeds, Inggris , ini telah dipublikasikan di Journal of Epidemiology & Community Health. Mereka meneliti 914 wanita Inggris berusia 40-65 tahun, diamati selama 4 tahun.

Peneliti mendata jenis pola makan para responden. Diet tinggi biji-bijian, seperti kacang polong, buncis, kacang panjang atau miju-miju (lentil), mampu memperlambat kejadian menopause 1 ½ tahun. Sebaliknya mengonsumsi banyak karbohidrat, terutama nasi dan pasta, mempercepat menopause 1 ½ tahun, dibanding rata-rata wanita berusia 51 tahun.

Periset juga melihat kemungkinan lain yang berpengaruh, seperti berat badan, riwayat reproduksi, pemakaian terapi hormon pengganti dan faktor genetik.  Namun, riset ini adalah studi observasional yang tidak bisa menjelaskan hubungan sebab-akibat.

Walau begitu, peneliti memberikan beberapa penjelasan atas penemuan mereka. Misalnya, makanan biji-bijian / kacang-kacangan tergolong tinggi antioksidan, yang bisa mempertahankan siklus menstruasi lebih lama. Asam lemak omega-3 dalam minyak ikan juga menstimulasi antioksidan di dalam tubuh.

Di satu sisi karbohidrat rafinasi - misalnya beras rafinasi - adalah beras atau gandum yang sudah mengalami pengolahan berulang kali di pabrik, sehingga kehilangan kulit arinya.

Dalam situs resmi Harvard T.H. Chan School of Public Health disebutkan bahwa sumber karbohidrat yang paling tidak sehat adalah karbohidrat yang sudah diolah/ terafinasi. Karbohidrat ini menjadi sangat mudah diproses dalam tubuh sehingga berat badan mudah bertambah dan meningkatkan risiko penyakit diabetes, jantung dan hipertensi.

Karbohidrat rafinasi meningkatkan risiko resistensi insulin, yang mana akan mempengaruhi aktifitas hormon dan meningkatkan level estrogen. Hal ini bisa menambah jumlah siklus menstruasi yang menyebabkan pengurangan lebih cepat jumlah sel telur.

Dampak kesehatan

Prof. Janet Cade, seorang ahli ilmu nutrisi dan juga anggota penelitian tersebut mengatakan, usia dimulainya menopause bisa memberi dampak kesehatan serius pada beberapa wanita.

“Pemahaman tentang bagaimana diet mempengaruhi dimulainya proses menopause bisa sangat menguntungkan bagi mereka yang sudah memiliki risiko, atau adanya riwayat keluarga dengan menopause dini,” paparnya dilansir dari bbc.com.

Mereka yang mengalami menopause dini berisiko tinggi mengalami osteoporosis atau penyakit jantung. Namun dijelaskan oleh Prof (emeritus). Saffron Whitehead, dari St. George’s University of London, bahwa pola diet bukanlah satu-satunya faktor penyebab menopause dini. “Terlalu banyak faktor yang mempengaruhi,” terangnya.

Riset tersebut walaut tidak menunjukkan bukti sebab-akibat, namun berkontribusi memberikan gambaran penyebab seseorang wanita bisa mengalami menopause dini. (jie)