Daging Panggang Tingkatkan Risiko Hipertensi | OTC Digest

Daging Panggang Tingkatkan Risiko Hipertensi

Tak ada yang menyangkal nikmatnya daging panggang/bakar. Tapi tahukah Anda jika konsumsi daging panggang juga berhubungan dengan naiknya risiko hipertensi.

Konsumsi daging panggang lebih sering dihubungkan sebagai penyebab kanker. Penelitian terbaru menyatakan, baik daging merah (sapi, kambing, babi) atau putih (unggas dan ikan) yang dipanggang langsung, atau dalam temperatur tinggi bisa menyebabkan hipertensi.

Daging yang dimaksud adalah yang diolah dengan cara barbecue, grill, broiling atau roasting. Riset ini telah dipublikasikan dalam pertemuan American Heart Association.

“Penemuan tersebut menyarankan untuk menghindari penggunaan api secara langsung dan /atau memasak menggunakan temperatur tinggi. Terutama pada mereka yang kerap menyantap daging, untuk mengurangi risiko hipertensi,” papar Gang Liu, penulis penelitian dari the Harvard T.H. Chan School of Publick Health.

Untuk riset ini, peneliti mengikuti 32.925 wanita yang tergabung dalam Nurse’s Health Study II, dan 17.104 pria dari Health Professional Follow-Up Study. Partisipan sebelumnya tidak memiliki riwayat hipertensi, diabetes, penyakit kardiovaskular dan kanker.

Dalam 12-16 tahun kemudian, 37.123 partisipan menderita hipertensi. Beberapa di antaranya melaporkan konsumsi sedikitnya dua porsi daging merah, ayam atau ikan dalam seminggu. Risiko hipertensi meningkat sampai 17% pada mereka yang menyantap daging panggang > 15 kali per bulan, dibanding mereka yang kurang dari 4 kali sebulan.

Risiko hipertensi juga naik sampai 15% pada mereka yang menyantap daging yang dipanggang sampai matang (well done), dibanding dengan dibakar setengah matang (rare).

Peneliti belum mengetahui secara jelas penyebab adanya hubungan tersebut. Namun dalam beberapa penelitian lain dinyatakan bahwa memasak dengan temperatur tinggi bisa memicu terbentuknya zat kimia tertentu; menyebabkan stres oksidasi, reaksi peradangan dan resistensi insulin pada hewan coba.

“Mungkin itulah yang menyebabkan meningkatnya risiko hipertensi,” tambah Liu. Ia menambahkan, belum jelas apakah ada kesamaan mekanisme antara daging panggang menyebabkan kanker dengan hipertensi. 

Penemuan tersebut memperingatkan para penyuka daging panggang/bakar, untuk tidak mengonsumsinya berlebihan. “Memakan daging panggang 15 kali sebulan itu sama saja dengan tiap dua hari sekali,” papar dr. Haitham Ahmed, direktur dari Cardiac Rehabilitation di Cleveland Clinic.

“Tidak masalah mengonsumsi daging panggan beberapa minggu sekali, selama Anda sadar makanan lainnya yang Anda konsumsi tidak juga diolah dengan temperatur tinggi dan dalam waktu lama.”

Hipertensi atau tekanan darah tinggi dikenal juga sebagai penyakit “pembunuh diam-diam” karena tidak menimbulkan gejala, sampai penderitanya mengalami serangan jantung atau stroke.

Jika Anda ingin makan daging panggang, disarankan untuk mengikuti beberapa langkah berikut :

  • Batasi konsumsi daging panggang tidak lebih 2 kali seminggu.
  • Anda tidak perlu memanggang daging sampai gosong. Balik daging lebih sering. Selama temperatur mencukupi – api tidak perlu terlalu besar – daging dapat dipanggang sampai matang.
  • Buanglah bagian gosong pada daging panggang.
  • Batasi konsumsi daging merah. Terlalu banyak konsumsi daging merah akan meningkatkan risiko hipertensi. “Terutama juga karena penambahan garam ke daging,” papar Ahmed. (jie)