Buah Delima Menjaga Kesehatan Pembuluh Darah | OTC Digest

Buah Delima Menjaga Kesehatan Pembuluh Darah

Buah delima tak hanya rupanya yang cantik, khasiatnya pun banyak. Manfaat buah delima yang tak banyak diketahui adalah sebagai penghambat penumpukan plak pembuluh darah.

Penelitian di Israel menemukan, pada populasi pria sehat jus delima menurunkan risiko oksidasi kolesterol “jahat” sampai 43%.  Pada penelitian yang sama, oksidasi kolesterol pada tikus turun dengan angka yang lebih fantastis, 90%.  Aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah akibat penumpukan plak/kolesterol) pada tikus juga turun hingga 44%.

Ahli lipid, Michael Aviram dari Technion – Israel Institute of Technology, melihat antosianin dan tanin dalam buah delima dapat meningkatkan level enzim paraoxonase, yang bertugas memecah kolesterol teroksidasi. Antosianin dan tannin merupakan zat kimia tumbuhan yang memiliki mekanisme sebagai antioksidan.

Pada penelitian tersebut, Aviram menunjukkan bahwa paraoxonase tidak hanya menyerang kolesterol teroksidasi dalam darah, tapi juga ateroklerosis, termasuk gumpalan lemak, plak dan atheroma (penumpukan dan pembengkakan plak di pembuluh darah).

Lewat sebuah penelitian lain ditemukan bahwa mengonsumsi 4 ons jus delima sehari selama setahun, bisa menurunkan ukuran luka di arteri pada pasien penyakit arteri.

Baca juga : Khasiat Buah Delima Untuk Kulit

“Zat-zat antioksidan yang terkandung dalam anggur merah, jahe, tomat dan delima membantu mengawetkan paraoxinase dalam darah,” kata Aviram. “Kini kita juga tahu, ini tidak hanya mencegah luka tetapi juga memecahnya saat sudah terlanjur terbentuk.”

Penelitian tentang khasiat delima terus dilakukan. Asupan buah ini bisa membantu kembalinya aterosklerosis secara alami, hingga pasien tidak perlu menjalani operasi angioplasty dan bypass.

Manfaat akar sampai daun

“Before there was medicine, there was food.” Zaman dulu, masyarakat sudah biasa menggunakan buah dan makanan sebagai pengobatan. Buah delima sudah lama diketahui memiliki khasiat obat. Di Mesir, sekitar tahun 1552 SM, delima (Punica Granatum L) tercatat dalam Ebers Papyrus – manuskrip tentang pengobatan – sebagai buah yang populer untuk campuran ramuan obat. 

Di China, sekitar 138 SM, delima dianggap sebagai simbol kelimpahan rezeki dan kesuburan. Juga digunakan untuk pengobatan sebagai antiradang, rematik dan sakit perut. Delima merupakan salah satu makanan penting dan biasa dibawa oleh pengelana padang pasir. Buah ini bisa bertahan lama dalam udara panas.

Selain buahnya, bagian-bagian lain dari delima juga berkhasiat obat. Secara tradisional saat panen, buah dan biji dikeluarkan, dan kulitnya dijemur kering. Kulit delaima yang rasanya asam pahit ini dapat untuk peluruh cacing usus (vermifuga), antidiare dan antivirus. Rebusan kulit dan bunga delima diketahui dapat menghentikan perdarahan. Kulit kayu dan  akarnya bisa untuk peluruh dahak dan pencahar, sedangkan daunnya berkhasiat untuk peluruh haid. Ada pun bijinya bisa meredakan demam, antitoksik dan meredakan batuk. (jie)