Brokoli Tangkal Kanker | OTC Digest

Brokoli Tangkal Kanker

Masukkan brokoli dan kembang kol dalam daftar wajib belanjaan sayur. Penelitian yang dilakukan oleh Linus Pauling Institute, Universitas Negeri Oregon, Amerika Serikat, menyatakan bahwa fitokimia utama dalam brokoli, sulforaphane, dapat mencegah kanker dan secara selektif membunuh sel kanker. Zat ini juga banyak terdapat dalam kembang kol.

Zat ini merupakan inhibitor (penghalang) enzim HDAC. HDAC adalah sekelompok enzim yang memengaruhi jalan masuk ke DNA, dan berperan apakah gen tertentu akan dikeluarkan atau tidak, misalnya gen penekan tumor. Beberapa mekanisme yang membantu mencegah pertumbuhan sel yang tidak normal, “dibungkam”. Inhibitor HDAC membantu “menyalakan” gen-gen yang “diam” dan memperbaiki fungsi selular normal.

Studi sebelumnya dengan tikus menunjukkan, pertumbuhan tumor prostat melambat dengan makanan yang mengandung sulforaphane. Penelitian yang sekarang menemukan, sulforaphane secara selektif membunuh sel-sel prostat yang membesar (hyperplasia) dan sel-sel kanker, tapi tidak mengganggu sel-sel yang normal. Sementara penelitian di Toronto, Kanada (2007) menunjukkan, konsumsi tinggi brokoli dan kembang kol berhubungan dengan menurunnya risiko kanker prostat yang agresif.

Sebagian orang menghindari brokoli dan kembang kol karena takut kembung. Betul, kedua sayur ini memang bisa menyebabkan gas di saluran cerna. Ini karena sayur jenis kol (cruciferous) sangat tinggi serat sehingga agak sulit dicerna. Namun, kembung terjadi hanya bila kita makan sayur jenis ini dalam bentuk mentah. Maka, kukus saja atau buat jadi sayur sop/capcay. (nid)