Bahaya Lemak untuk Kesehatan Jantung | OTC Digest

Bahaya Gula untuk Kesehatan Jantung

Orang sehat pun terancam kena penyakit jantung bila mengasup gula berlebihan! Ini berdasarkan penelitian oleh Universitas Surrey, Inggris, yang dipublikasi di jurnal ilmiah Clinical Science.

Studi ini melibatkan laki-laki usia 40 – 65 tahun; 11 orang dengan perlemakan hati bukan karena alkohol (NAFLD) dan 14 orang dengan kadar lemak hati normal. Awalnya, mereka menjalani pola makan seperti biasa selama 4 minggu. Selanjutnya, mereka secara acak dipilih untuk mendapat diet tinggi gula (650 kalori dari gula) atau rendah dula (140 kalori dari gula), setiap hari selama 12 minggu. Komposisi makronutrisi sama, hanya akdar gula yang berbeda. Selanjutnya mereka kembali ke pola makan biasa selama 4 minggu, lalu ditukar. Yang sebelumnya mendapat tinggi gula jadi mendapat rendah gula, dan sebaliknya. Selama studi, para partisipan diminta untuk menjaga aktivitas fisiknya seperti biasa.

Setelah 12 minggu menjalani pola makan tinggi gula, laki-laki dengan NAFLD menunjukkan perubahan dalam metabolisme lemak, yang dikaitkan dengan peningkatan penyakit jantung dan pembuluh darah, serangan jantung dan stroke. Kelompok dengan lemak hati normal juga menunjukkan gejala perburukan. Setelah pola makan tinggi gula, simpanan lemak di hati ikut meningkat dan metabolisme lemak mereka jadi menyerupai kelompok NAFLD.

Metabolisme lemak adalah proses biokimiawi, di mana lemak diangkut dan dipecah di darah, lalu digunakan oleh sel tubuh. Dari temuan ini, disimpulkan bahwa mengasup gula dalam jumlah besar bisa mengubah metabolisme lemak, yang bisa meningkatkan risiko terhadap penyakit jantung dan pembuluh darah.

Umumnya, orang dewasa tidak mengasup gula sebanyak yang digunakan dalam studi. Namun asupan gula pada beberapa anak atau remaja mungkin mencapai kadar tersebut, dengan maraknya makanan dan minuman manis yang dijajakan gerai makanan siap saji. Yuk lebih teliti memperhatikan pola makan anak-anak kita, demi kesehatan mereka kelak. (nid)