7 Cara Mencegah Mabuk di Perjalanan | OTC Digest

7 Cara Mencegah Mabuk di Perjalanan

Mudik sudah jadi tradisi lebaran di Indonesia. Senangnya bisa kembali berkumpul dengan keluarga dan sanak saudara di kampung halaman. Namun liburan hampir usai; saatnya kembali ke kota tempat tinggal. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memperkirakan, puncak arus balik akan terjadi pada Sabtu – Minggu, 1 dan 2 Juli 2017.

Bagi yang melakukan perjalanan darat, baik dengan mobil atau bus, tentu sudah bersiap menghadapi macet. Bagi yang mudah mabuk perjalanan, perlu persiapan lebih. Mabuk kendaraan atau dalam bahasa Inggris disebut  motion sickness terjadi ketika tubuh, telingan bagian dalam, dan mata mengirimkan sinyal yang berbeda ke otak. Misalnya saat duduk di mobil dan tidak menatap keluar jendela, sedangkan telinga bagian dalam merasakan bahwa tubuh bergerak-gerak. Mata mengirim sinyal bahwa kita diam, sedangkan telinga bagian dalam menyatakan bahwa kita bergerak.

Perbedaan sinyal ini akan membuat otak “bingung” sehingga muncul keluhan mual, pusing, keringat dingin, lelah, tidak enak badan, muntah. Dilansir dari laman www.webmd.com, perempuan yang sedang menstruasi dan hamil lebih rentan mengalami mabuk kendaraan.  Juga mereka yang sering mengalami migrain, serta anak-anak usia 2 – 12 tahun.

Untungnya, perjalanan balik ditempuh dalam keadaan tidak puasa, sehingga kita bisa menyiapkan banyak bekal makanan dan  minuman. Namun, ada beberapa makanan/minuman yang sebaiknya dihindari. Simak tips berikut ini.

1. Sebelum berangkat, hindari minum kopi dan makan dalam porsi besar. Perut yang terlalu penuh akan lebih mudah menimbulkan mual/muntah selama perjalanan. Hindari pula makanan yang pedas atau yang berbumbu/beraroma kuat, serta yang mudah merangsang eneg seperti makanan berlemak atau produk susu.

2. Selama perjalanan, berbaringlah bila memungkinkan. Atau setidaknya bersandar dengan posisi agak rebah. Pejamkan mata bila mulai merasa pusing. Bisa mengenakan bantal leher untuk menopang kepala sehingga posisinya lebih stabil dan tidak banyak bergerak. Tidur akan sangat membantu.

3. Jangan membaca buku, bermain gawai, atau terus menerus menatap kursi di depan anda. Memandang horizon atau pemandangan yang agak jauh bisa mengurangi rasa mual. Bila merasa mudah mengalami mabuk perjalanan, sebaiknya duduk di kursi depan.

4. Bila memungkinkan, buka jendela agar mendapat udara segar. Atau atur pendingin udara di mobil hingga terasa nyaman.

5. Memakan makanan ringan bisa membantu meredakan mual. Misalnya biskuit cracker, buah yang segar seperti jeruk, atau menghisap permen.

6. Jangan lupa cukup minum air putih. Bisa pula minuman yang menyegarkan seperti teh (sebaiknya jangan terlalu pekat) atau ginger ale. Namun hindari kopi dan soda.

7. Cobalah untuk tetap rileks dan tenang. Cari kegiatan selingan misalnya mendengarkan musik. Bila tak tahan lagi, mintalah untuk berhenti sebentar agar bisa menghirup udara segar sambil melemaskan tubuh. Obat anti mabuk perjalanan bisa dikonsumsi bila dirasa perlu.

 

Bila pulang mudik dengan pesawat terbang, pilihlah kursi di bagian sayap pesawat pesawat, seperti disebutkan di www.medicinet.com. Alasannya, bagian ini berada di tengah pesawat, sehingga getarannya yang paling minimal. Untuk yang menggunakan kapal laut, kabin di bagian bawah umumnya mengalami gerakan yang lebih sedikit/kecil ketimbang kabin atas atau kabin luar. Namun bila tidak bisa mendapatkan kabin di bagian bawah, pergi ke dek kapal dan menghirup udara segar bisa membantu mengatasi mabuk laut. Bila bepergian naik kereta, ada baiknya memilih kursi yang jauh dari toilet karena bau dari toilet bisa memicu rasa mual. Atur kursi ke arah depan, karena duduk menghadap belakang akan memicu pusing dan mual.

 

Selamat menempuh perjalanan pulang! Minal aidin wal faidzin.