5 Tips Mandi agar Kulit Sehat | OTC Digest
mandi_kulit_kering

5 Tips Mandi untuk Kulit Antikering

Gara-gara mati lampu alias pemadaman listrik yang mendera pulau Jawa dan Bali 4 Agustus lalu, sebagian orang terpaksa mandi pakai air galon. Banyak pula yang sudah membayagkan harus siap-siap  membeli air galon untuk mandi, seandainya listrik mati sampai berhari-hari. Untungnya, listrik bisa segera dipulihkan, sehingga kita tak perlu repot mandi pakai air gallon.

Sama seperti makan dan minum, mandi adalah kebutuhan dasar kita. “Mandi penting untuk membuang kotoran dan membersihkan kulit secara keseluruhan,” ujar dr. Pandu Pradana, Sp.KK dari BAMED Skin Care, Jakarta. Dianjurkan mandi dua kali sehari, setiap hari.

Sayangnya, mandi dengan cara yang kurang tepat justru bisa merugikan, karena kulit menjadi kering. Padahal untuk bisa berfungsi optimal melindungi tubuh, kondisi kulit harus senantiasa lembap. Ini tips cara mandi yang dianjurkan, agar kulit tetap sehat dan lembap.

  1. Mandi cukup 5 menit. Menggunakan gayung, shower, atau berendam di bath tub, semuanya disebut mandi. “Sejak basah, sabunan, lalu bilas, maksimal lima menit. Tidak boleh lebih dari itu,” ungkap dr. Pandu. Kenapa? “Makin lama kontak dengan air, kulit jadi lebih kering. Tujuan mandi kan membersihkan, lalu mengembalikan kelembapan kulit. Kalau terlalu lama, kulit malah kering,” tuturnya.
  2. Hindari air panas. Lebih baik mandi dengan air biasa, atau cukup suam kuku bila mau pakai air hangat. “Air panas akan melarutkan lemak kulit, membuat kulit jadi kering. Apalagi kalau mandinya lama,” terang dr. Prima. Jangan heran bila kulit terasa kering, kasar, bahkan pecah-pecah bila hobi mandi pakai air panas.
  3. Cermat memilih sabun. Karena ingin bersih, sebagian dari kita senang memakai sabun antiseptik. “Bukannya tidak boleh, tapi tidak disarankan untuk pemakaian rutin karena akan menyebabkan kulit jadi kering,” jelas dr. Prima. Sabun dengan antiseptik boleh digunakan ketika badan sangat kotor, misalnya setelah berkebun, beberes rumah, atau aktivitas luar ruang. Di pasaran, bisa kita jumpai sabun berpelembap. Bisa digunakan; cukup bagus menjaga kelembapan kulit. Namun sebagian orang merasa kurang nyaman karena kulit terasa licin. Yang lebih penting, perhatikan kandungan pH sabun. Kulit kita cenderung asam, dengan pH 4,2 – 5,6. Sabun yang terlalu basa (pH >7) akan membuat kulit kering. Ciri pH tinggi? Busa sabun sangat banyak.
  4. Keringkan kulit dengan benar. Selesai mandi, segera keringkan kulit dengan handuk yang lembut. Kita biasa menggunakan handuk dengan cara menggesekkan/menggosokkannya ke kulit. Cara ini kurang tepat, karena gesekan bisa merusak barrier kulit. Cara yang benar adalah menepuk-nepukkan handung dengan lembut. Tentu jadi lebih lama, tapi layak dilakukan demi kesehatan kulit. Jangan lupa jemur handuk di udara terbuka, agar kering sempurna sehingga tidak tumbuh jamur dan bakteri. Dan, cucilah handuk seminggu sekali.
  5. Segera oleskan losion/pelembap. Setelah kulit dikeringkan dengan handuk, segera oleskan losion atau pelembap. “Pelembap paling bagus dipakai ketika kulit masih dalam keadaan sedikit basah, habis kena air,” tegas dr. Prima. Dengan cara ini, pelembap lebih mudah masuk ke kulit dan melembapkan kulit. Sisa-sisa air di permukaan kulit pun bisa ‘terkunci’ sehingga kulit tidak mudah kering.

____________________________________________

Ilustrasi: Water photo created by freepik - www.freepik.com