4 Bahaya Tersembunyi di Dalam Rumah Yang Bisa Sebabkan Sakit | OTC Digest

4 Bahaya Tersembunyi di Dalam Rumah Yang Bisa Sebabkan Sakit

Kadang kala bahaya terbesar untuk kesehatan adalah yang ‘tidak terlihat’. Sayangnya yang ‘tidak terlihat’ ini juga berada di dalam rumah kita, membuat kita rentan terserang penyakit.

Temukan empat  masalah yang berpotensi berbahaya dan bagaimana cara melindungi dari mereka:

1. Salmonela dan E. coli

Dua jenis bakteri ini bisa mempengaruhi saluran cerna, menyebabkan diare, hingga dehidrasi yang bahkan bisa mengancam jiwa.

Manusia kerap kali terinfeksi Salmonella setelah makan atau memegang makanan mentah, seperti daging, telur, buah dan sayuran. Kontaminasi Salmonella ke manusia bisa terjadi selama proses pemanenan sayur/buah, pemotongan daging atau selama penyiapan masakan.

Infeksi E.coli terjadi bila secara tidak sengaja tertelan lewat makanan yang tidak dimasak matang atau dicuci bersih. CDC (Centers for Disease, Control and Prevention) menyatakan 20% penyakit yang berasal dari makanan berasal dari rumah.

Menurut 2013 NSF International Household Germ Study, 36% dapur responden menjadi ‘rumah’ bagi E.coli dan Salmonella.   

Solusi untuk Salmonella dan E.coli

Cuci tangan dengan sabun di air mengalir sebelum dan sesudah memegang makanan. Gunakan papan pemotong (talenan) yang berbeda; satu untuk sayuran dan lainnya untuk daging.

Pisahkan daging mentah, seafood atau daging ayam dengan bahan makanan lain, saat disimpan di dalam lemari pendingin.

Bersihkan dengan air panas dan sabun semua peralatan dan piring yang sebelumnya berisi daging mentah sebelum digunakan lagi. Masak semua daging hingga matang.

2. Timbal

Timbal termasuk logam berat yang bisa menyebabkan masalah kesehatan serius, mulai dari dari perubahan mental dan perilaku, hingga gangguan saraf dan penyakit lainnya.

Proses perkembangan racun timbal hingga akhirnya menimbulkan gejala keracunan umumnya terjadi secara perlahan dalam hitungan bulan hingga tahun.

Ketika memasuki tubuh, timbal akan menyebar ke berbagai organ tubuh, seperti otak, ginjal, dan hati. Kemudian, tubuh akan menyimpan endapan timbal tersebut di gigi dan tulang. Seiring waktu, endapan timbal ini akan terakumulasi dan mulai menimbulkan gejala keracunan.

Pada rumah-rumah tua kontaminasi timbal bisa berasal dari air minum - jika pipa air terbuat dari timah dan tanah yang tinggi timbal - atau dari produk-produk rumahan lainnya, seperti cat dinding.

Solusi untuk timbal

Tes kadar timbal dalam air dan rumah Anda menggunakan alat yang bisa dibeli di pasaran, terutama jika rumah dibangun sebelum tahun 1978.

Ganti cat dinding rumah Anda dengan yang bebas timbal. Bila Anda memiliki pipa timah, jangan gunakan air panas dari keran untuk minum atau membuat susu bayi. Air panas menyebabkan lebih banyak timbal meresap dari pipa.

3. Jamur

Organisme mikroskopis ini tumbuh di lingkungan kelembab. Jamur bisa ditemukan di hampir semua area lembab di rumah dengan ventilasi buruk.

Paparan spora kapang dapat menyebabkan hidung tersumbat, sinus, batuk kronis, dan iritasi mata pada orang yang alergi terhadapnya. Menurut Mayo Clinic, itu juga dapat memicu serangan asma dan infeksi paru-paru pada individu yang rentan dengan penyakit pernapasan kronis.

Solusi untuk jamur

Gunakan pembersih non-amonia atau sabun pencuci piring untuk menghilangkan jamur. Kenakan sarung tangan, lengan panjang, celana, pelindung mata, dan masker untuk melindungi diri dari spora saat membersihkan jamur.

Setelah membersihkan jamur, gunakan vacuum cleaner untuk menghisap spora jamur dari udara. Buang karpet, gipsum, dan barang-barang lainnya jika sudah basah lebih dari dua hari.

4. Pestisida

Penolak serangga seperti obat nyamuk, pembunuh gulma, sampo kutu dan semprotan anti kecoak adalah beberapa pestisida yang sering dipakai di rumah. Selain itu ada bahaya kimia tersembunyi di dalam kapur barus, wallpaper, dan perkakas dari kayu press.

Solusi untuk pestisida

Gunakan produk-produk penolak serangga tersebut sesuai petunjuk pemakaian. Simpan semua produk yang mengandung pestisida dalam satu wadah dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Hindari paparan langsung pestisida dengan tidak makan/minum selama masih menggunakan produk tersebut. Cuci bersih tangan menggunakan air mengalir dan sabun setelah memakai produk rumahan tersebut. (jie)