Danone dan Pemprov Jawa Barat Tandatangani Kerjasama Cegah Stunting | OTC Digest

Danone dan Pemprov Jawa Barat Tandatangani Kerjasama Cegah Stunting

Kini, istilah stunting sudah tidak asing lagi. Kondisi terganggunya aspek fisik dan kognitif anak secara permanen akibat malnutrisi kronis ini membawa berbagai dampak, baik kesehatan maupun perekonomian di masa depan.

Sebagai upaya pencegahan stunting, Danone Indonesia dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat memulai kerjasama melalui pelatihan tenaga kesehatan. Berupa  edukasi nutrisi, hidrasi dan perilaku hidup bersih sehat, hingga bantuan akses nutrisi kepada anak di atas 1 tahun.

Program pencegahan stunting akan dilaksanakan pada 14 kabupaten/ kota dan diproyeksikan akan memberikan manfaat kepada sekitar 1 juta masyarakat sampai dengan tahun 2023.

Dampak permanen dari kondisi stunting dapat menghambat visi pemerintah Indonesia dalam memajukan kualitas sumber daya manusia. Hal ini disebabkan karena anak stunting berisiko lebih tinggi memiliki penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, diabetes, dan lainnya di masa depan.

Selain itu, menurut studi oleh MCGregor, Cheung YB, dkk., yang dipublikasikan di jurnal Lancet (2007) anak stunting berpenghasilan 20% lebih rendah dari anak yang tumbuh optimal. World Bank (2016) pun mengeluarkan data jika stunting berpotensi menimbulkan kerugian negara hingga 2-3% atau setara dengan sekitar 400 Trilyun Rupiah.

Untuk menghindari dampak tersebut, kegiatan pencegahan yang dilakukan lintas sektor merupakan hal yang paling efektif untuk menurunkan angka prevalensi stunting di Indonesia.

Dalam keterangan tertulisnya, Ridwan Kamil, Gubernur Provinsi Jawa Barat menjelaskan, “Mimpi kita untuk Indonesia Maju dapat terwujud dengan kerjasama lintas sektor. Tepat satu tahun setelah Deklarasi Pencegahan Stunting Pemerintah Provinsi Jawa Barat, kami kembali menunjukkan komitmen untuk menurunkan angka stunting di Jawa Barat untuk mencapai zero new stunting pada 2023.”

Program pencegahan stunting yang efektif harus mencakup Intervensi Gizi Spesifik (faktor nutrisi) dan Intervensi Gizi Sensitif (faktor lingkungan), di mana keduanya harus berjalan secara bersamaan dan konsisten.

Danone Indonesia sebagai perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman bernutrisi telah menginisiasi pencegahan stunting terpadu dan berkelanjutan melalui program-program unggulan dan kegiatan edukasinya.

Connie Ang, Presiden Direktur Danone Specialized Nutrition Indonesia menyatakan komitmennya  untuk terus berkontribusi pada generasi maju Indonesia, salah satunya dalam hal pencegahan stunting. Untuk pertama kalinya di Jawa Barat, digabungkan seluruh kegiatan terkait nutrisi, edukasi, dan sanitasi yang sudah saling terintegrasi di satu daerah.

“Dengan integrasi ini, program dapat dilakukan secara berdampingan, menyasar target yang sama dalam waktu yang bersamaan. Kerjasama ini juga sebagai kelanjutan dari dukungan kami kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada Deklarasi Pencegahan Stunting tahun lalu,” terangnya.

Dalam penandatanganan perjanjian kerjasama tersebut, disepakati bahwa beberapa program terpadu yang akan direalisasikan seperti peningkatan kemampuan tenaga kesehatan untuk mengevaluasi status gizi balita dan menangani anak terindikasi stunting secara cepat; sosialisasi dan edukasi gizi seimbang ‘Isi Piringku’ dan hidrasi sehat; edukasi nutrisi; dan edukasi pilah sampah.

Kegiatan “Bersama Danone Cegah Stunting” ini dimulai di Desa Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Rabu, 13 November 2019 dan dihadiri oleh sekitar 2.000 masyarakat.

“Kami berharap upaya pencegahan stunting secara terpadu bekerjasama dengan Danone Indonesia akan menjadi salah satu langkah kongkret pemerintah Jawa Barat untuk mencegah stunting secara berkesinambungan di tingkat masyakarat, sehingga dapat terwujud masyarakat yang juara lahir dan batin, termasuk di bidang kesehatan anak-anak sebagai fondasi kehidupan yang lebih baik di masa depan.” tutup Ridwan Kamil. (jie)