Apotek Gathering Ambon : Redakan batuk pilek dengan balsam khusus bayi | OTC Digest

Apotek Gathering Ambon : Redakan batuk pilek dengan balsam khusus bayi

Selesma atau common cold bisa terjadi pada siapa saja, baik bayi, anak sampai orang dewasa. Selesma bisa sangat mengganggu. Terutama bila menyerang bayi baru lahir, membuat ibu khawatir.

Selesma kerap disebut flu oleh masyarakat awam. Keduannya memang menimbulkan gejala yang mirip, seperti pilek, hidung tersumbat, batuk, bersin dan sakit kepala. Selesma disebabkan beragam virus, salah satunya virus influenza.

Tak bisa dipungkiri, gejala batuk, pilek, bahkan hidung tersumbat ini, menurut Estri selaku brand manager Transpulmin, membuat si kecil -terutama bayi - menjadi susah tidur.   

“Padahal tidur dengan lelap penting untuk bisa mengurangi gejala selesma itu sendiri,” terangnya dalam acara gathering apotek yang berlangsung di Ambon, Sabtu (14/9/2019) lalu.

Ada tradisi di masyarakat kita, dengan mengoleskan minyak kayu putih atau balsam yang akan menghangatkan badan si kecil diyakini bisa membantu mengurangi gejala selesma.

 Atau, memberikan multivitamin peningkat daya tahan tubuh, untuk anak-anak yang lebih besar. Terakhir memberikan obat atas rekomendasi dokter.

“Tetapi untuk bayi di bawah 6 bulan biasanya orangtua tidak berani sembarangan memberikan obat atau balsam. Beberapa produk balsam hanya direkomendasikan untuk bayi di atas 6 bulan, sehingga ibu dengan bayi baru lahir kerap kebingungan,” kata Estri.  

Balsam dan minyak kayu putih

Beberapa minyak, seperti kayu putih atau telon, banyak dipakai sebagai produk bayi. Minyak ini dipakai untuk berbagai keperluan, baik untuk sekadar “menghangatkan” tubuh atau mengurangi keluhan mual.

Walau tidak ada larangan mengoleskan minyak kayu putih (cajuput oil) pada bayi, beberapa kasus menunjukkan minyak kayu putih berisiko menyebabkan reaksi alergi pada kulit bayi. Salah satu kandungan kayu putih bahkan dapat memicu masalah pernapasan dan sistem saraf bayi.

Oleh sebab itu balsam dapat menjadi alternatif pilihan terapi untuk bayi. “Salah satunya adalah Transpulmin Baby Balsam. Produk ini sudah direkomendasikan dokter lebih dari 30 tahun untuk pemakaian pada bayi <6 bulan,” terang Estri.  

Transpulmin Baby Balsam mengandung bahan-bahan alami, seperti ekstrak chamomile dan minyak eucalyptus. Chamomile diketahui banyak diolah sebagai produk teh untuk membantu meningkatkan kualitas tidur.

Salah satu riset tahun 2011 yang dilakukan oleh Suzanna M Zick, dari University of Michigan, Amerika Serikat menyatakan ekstrak chamomile bermanfaat pada mereka yang mengalami insomnia.

Subjek yang mendapat ekstrak chamomile selama 28 hari mengalami perbaikan kejadian terbangun saat tidur, skor dalam sekala derajat kelelahan (fatigue severity scale), dan menunjukkan fungsi yang lebih baik di siang hari.

“Ekstrak chamomile bisa memberikan efek penenang, sehingga yang sebelumnya susah tidur, menjadi lelap,” ucap Estri. “Sementara eucalyptus selain menghangatkan badan, bisa membantu meringankan gejala hidung meler, mampet dan batuk.”  

Minyak eucalyptus berdasarkan penelitian, efektif melawan sejumlah infeksi saluran napas termasuk batuk, pilek, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, bronkitis dan sinusitis.

Pada studi yang diterbitkan dalam Current Microbiology, ia mampu untuk menghambat bakteri seperti S. pneumonia, H. influenza, dan parainfluenza yang menyebabkan infeksi sinus, demam, dan flu.

Sifat antiperadangan dari zat cineole dalam minyak eucalyptus bahkan diketahui membantu meringankan gejala asma.

Efek menenangkan dari aroma eucalyptus akan menenangkan tenggorokan dan melebarkan pembuluh darah, yang akan memungkinkan lebih banyak oksigen ke paru-paru dan dengan demikian, membantu mengembalikan pernapasan normal. (jie)